Senin

TNI Akan Melatih Tentara Lebanon

Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali dipercaya menjalankan tugas mengemban misi perdamaian di Lebanon. Seratus personel TNI yang tergabung di Kontingen Garuda XXVIII diberangkatkan dengan Kapal Perang KRI Diponegoro 365 dari Komando Armada Timur (Koarmatim), Selasa, 5 Maret 2013 ini.

Dalam menjalankan tugasnya, Kapal Perang KRI Diponegoro dilengkapi sebuah helikopter, dan sebelumnya telah dilakukan seleksi personel. "Para prajurit yang diberangkatkan ini sebelumnya telah lulus dari berbagai materi tes, antara lain, tes kesamaptaan jasmani, kesehatan umum dan gigi, kesehatan jiwa serta keterampilan komputer dan berbahasa Inggris," ujar Kepala Komando Satgas Maritim Kontingen Garuda XXVIII,  Letnan Kolonel Laut Hersan.

Dari 100 personel, ada perwira yang dokter kesehatan, Komando Pasukan Katak, intelejen, dan bagian penerangan, yakni Letkol Laut Hersan sendiri.

Selama di Lebanon, anggota TNI bertugas menjaga dan mengamankan perairan Lebanon dari kemungkinan masuknya barang-barang ilegal melalui laut, termasuk senjata ilegal yang kerap terjadi. Peran lainnya yang dilakukan TNI adalah memberi pelatihan kepada personel negara itu, agar ke depannya mampu mandiri menjaga keamanan wilayahnya sendiri.

"Saat ini Lebanon memang  mempunyai tentara sendiri, tetapi masih cukup kecil," kata Hersan.

Untuk diketahui, misi perdamaian dunia ke Lebanon ini adalah untuk kali kedua dilakukan TNI dan KRI Diponegoro. Dan, Koarmatim sendiri telah mengirim 4 kapal perangnya dalam misi perdamaian ke negara itu sejak 2009.

Di tahun 2010 menggunakan KRI Frans Kaisepo, dan tahun 2011, KRI Sultan Iskandar Muda, kemudian tahun 2012, KRI Sultan Hasanuddin, yang rata-rata mereka melakukan tugasnya selama 8 bulan. (eh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan komentar anda